17.6.08

Alergi Penyebab Utama Asma pada Anak

Jumat, 6 Februari, 2004 oleh: Siswono

Saat ini alergi merupakan salah satu faktor penting penyebab berkembangnya penyakit asma. Terbukti, 75%-90% anak dengan asma di dunia mengidap alergi.

“Oleh karena itu, pengendalian lingkungan harus dilakukan untuk setiap anak asma,” kata dr Rina Triasih, pada seminar Diagnosis dan Tata Laksana Asma pada Anak di RS Cakra Husada, Klaten (Jateng), kemarin.

Untuk itu, lanjut Rina, menghindari asap rokok juga merupakan rekomendasi penting dari bagian pengendalian lingkungan. Dianjurkan pula keluarga yang memiliki anak dengan asma tidak memelihara binatang berbulu, seperti kucing, anjing, dan burung.

Satu hal penting yang juga perlu mendapat perhatian dari kalangan orang tua, menurut spesialis anak dari Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK Universitas Gadjah Mada/RS dr Sardjito, Yogyakarta, ini adalah perbaikan ventilasi ruangan dan penghindaran kelembaban kamar. Kondisi ruangan yang sehat itu mutlak dijaga, terutama bagi keluarga dengan anak asma yang sensitif terhadap debu rumah dan tungaunya.

“Perlu diingat, anak asma acapkali menderita rinitis alergika atau sinusitis yang membuat asma sulit dikendalikan. Deteksi dan diagnosis kedua kelainan itu, yang diikuti dengan terapi adekuat akan memperbaiki gejala asma anak,” ujar Rina Triasih.

Kurangnya pengetahuan tentang asma dan tata laksananya, tambah Rina, berpengaruh terhadap peningkatan morbiditas dan mortalitas penyakit tersebut. Hal ini bukan saja terjadi pada pasien dan keluarganya, tapi juga pada tenaga kesehatan, bahkan dokternya.

Sebab, banyak dokter tidak mengikuti perkembangan dan perubahan konsep tentang asma dan tata laksananya. Lebih jauh lagi mereka tidak mempunyai keterampilan praktis penggunaan alat-alat inhalasi. Sehingga, bahkan, ada dokter yang sampai melarang pasien yang sudah menggunakannya.

“Di banyak tempat di dunia, baik negara berkembang maupun negara maju, asma anak masih banyak yang underdiagnosed dan undertreatment,” tegasnya.

Dengan demikian, lanjut Rina, pendidikan asma sangat perlu dilakukan terhadap tenaga kesehatan, pasien, dan keluarganya serta guru sekolah. Selain kemitraan keluarga dan gurunya, keterlibatan unsur lain juga penting, misalnya lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan media massa.

Menurut dia, media massa dapat berperan konstruktif dalam menyebarkan informasi tentang asma dan penanggulangannya kepada masyarakat luas. Sedangkan peran orang tua dalam penanggulangan asma anak cukup penting dibandingkan peran orang lain termasuk dokter. (JS/V-4)

Sumber: Media Indonesia, Kamis, 05 Februari 2004

1 comment:

Anonymous said...

pengalaman anak sy punya asma sejak umur 2 tahun.. berobat ke dr. Roni naning, Sp.A alhamdulillah membaik & skrg sdh jarang sekali kambuh.. katanya memang yg penting menjauhi pemicunya..