19.9.08

Your 3-year-old timeline: Pitch perfect

Your 3-year-old now
Sometimes, when you watch your child playing, you might wonder whether he's headed for a future in the theater. Three-year-olds spend a great deal of time supplying dialogue to their dolls, imitating adults' conversations, and using different kinds of voices for different characters — high little voices for babies and deep and powerful ones for superheroes, for example.

These sophisticated variations in speech are evidence your child is internalizing the ways people use language. Listen closely and you may hear familiar phrases or pitches. Your child is catching on that grownups talk differently to one another than to children, for example, or that you sound one way when talking to your mom compared with your boss. Then he unconsciously practices these various modes of speech in hisplay. It's another reason preschoolers are such chatterboxes!


Your life now
You probably have scrapbooks full of photos of your child by now. (Or at least in your camera waiting to be uploaded ... hey, at least you snapped them!) How many are fantastic? How many are ho-hum? Hmm ... we thought so. Some tips on getting great shots of your moving target:
  • Turn off the flash. The light will be nicer and it's less distracting.

  • Go outside for better light, simpler backdrops, and a happier child.

  • Snap away. You need to take a lot to get that great expression — which is why the digital camera is God's gift to parents.

  • Resist posing. Capturing your child while he's concentrating on a toy, running, singing — anything active is liable to catch a truer moment.

  • Plan props. Bubbles are a great smile-producer and look terrific, too. Have a third person on hand to blow while you shoot.

  • Keep the camera ready. Stow it in your purse: You never know when that magic moment will appear.


http://www.parentcenter.babycenter.com/

Your 3-year-old timeline: Preschooler proof

Your 3-year-old now
As your child becomes more physically capable, this is a good time to insist on some basic safety goals.
Enforce a helmet habit. If your child gets used to wearing one on her trike, she likely won't think twice about putting one on when she hops on her two-wheeler someday.
Make sure knives and other sharp objects are still out of reach now that your child is taller and more adept at climbing and opening drawers.
Continue to use the car seat every time as required by law. If your child has figured out how to unlatch herself, make it clear this is nonnegotiable and check to be sure she's snapped in before you start the engine and also while you're en route.
All medicines need to be locked up, as "up and away" may be just the temptation your child is looking for.
Be sure all playgrounds have safe surfaces under the climbing equipment.

Your life now
Firmness is great when it comes to discipline. But if you're sending your charge to time-out multiple times a day, something's not working. Either your expectations are too high or your rules are too numerous. Jumping on your child's case for every small infraction only leads to more defiance and power struggles. Generally three big rules are enough at this age, so sort your priorities. Rule of thumb: Limit time-outs to major infractions like hitting or breaking big household rules. You probably shouldn't need to resort to this punishment more than once a day. If she's spending half her life in time-out, readjust the rules, catch her being good, or consider whether boredom is setting in — maybe she needs a walk around the block or some new ideas for playtime.

www.parentcenter.babycenter.com

17.9.08

10 FAKTA SEPUTAR MIMISAN

Waspadai jika mimisan disertai gejala lain seperti demam dan sakit kepala.

Simaklah penjelasan dr. Najib Advani, Sp.A (K) M.Med.Paed., dalam bentuk tanya jawab berikut.

1. Apakah mimisan berbahaya?

Sebagian besar mimisan pada anak tidak berbahaya.
Jadi, tak perlu panik. Selama anak terlihat sehat dan aktif, juga tidak disertai gejala lain seperti demam, orangtua tak perlu kelewat khawatir.

2. Mengapa dari hidung sering keluar darah atau mimisan?

Maklum saja, hidung punya banyak pembuluh darah, terutama di balik lapisan tipis cupingnya.

3. Mengapa mimisan paling sering terjadi pada anak?

Selaput lendir dan pembuluh darah anak masih tipis dan sensitif, sehingga saat ada faktor pencetus seperti udara dingin atau trauma ringan, darah pun langsung mengucur keluar. Terjadinya pun umumnya spontan, ringan, dan mudah berhenti.

4. Apa saja faktor pencetus mimisan pada anak?

- Trauma
Seperti akibat benturan benda keras, kemasukan benda asing, atau dikorek-korek yang membuat selaput lendir dan pembuluh darah di hidung terluka dan menyebabkan perdarahan.

- Penggunaan AC tidak bijak
Cara kerja AC yang menyerap uap air di udara membuat kelembapan di ruangan jauh berkurang. Ditambah, suhu yang terlalu dingin membuat udara jadi makin kering.
Udara kering yang diisap anak akan membuat alat pernapasannya mengering, sehingga selaput lendirnya mudah pecah dan berdarah.

- Reaksi refluks
Khusus untuk bayi, mimisan bisa terjadi karena reaksi refluks. Ini terjadi saat bayi muntah atau gumoh.
Aliran balik makanan dari lambung ke mulut atau hidung dapat menyebabkan mimisan. Muntahan yang banyak mengandung zat asam itu bisa mengiritasi atau melukai hidung. Mimisan pada bayi umumnya juga sembuh sendiri dan tidak perlu penanganan khusus.

- Faktor keturunan
Anak-anak tertentu lahir dengan pembuluh darah di hidung yang gampang pecah dan berdarah. Jika kelembapan udara sangat rendah seperti di negeri subtropis dan suhunya sangat dingin, maka anak-anak seperti ini umumnya tidak sehingga hidungnya terus-menerus mengeluarkan darah. Padahal, banyak anak lain yang tidak merasakan gangguan serupa.
Pernah ada kasus seorang anak Indonesia batal melanjutkan sekolahnya selama musim dingin ke negeri empat musim "hanya" karena berbakat mimisan.

5. Bagaimana mengatasinya?

Pertolongan pertama yang bisa dilakukan adalah menghentikan perdarahan tanpa bantuan obat dan alat.

Cukup dengan duduk dengan posisi badan dan kepala agak maju ke depan. Lalu gunakan ibu jari dan telunjuk untuk menekan dan menutup hidung. Sedangkan mulut dibuka untuk bernapas. Lakukan selama 1-2 menit. Tak berapa lama kemudian biasanya darah langsung berhenti.

Dengan memajukan kepala berarti darah tidak akan mengalir kembali ke tenggorokan. Gunanya mencegah iritasi dan batuk, tersedak, atau muntah darah. Posisi duduk juga membuat aliran darah lebih lambat, karena posisi jantung sebagai pusat pompa darah berada di bawah hidung. Berbeda jika anak dibaringkan, karena posisi jantung berada sejajar dengan hidung, sehingga darah yang mengalir pun relatif lebih cepat.

Jika cara pertama belum berhasil, cobalah kompres hidung dengan es. Bungkuslah es dengan saputangan lalu tempelkan di antara kening dan hidung. Selain es, benda lain seperti makanan atau minuman beku bisa digunakan. Es dan benda dingin lainnya yang ditempelkan mampu mengecilkan pembuluh darah sehingga perdarahan pun cepat berhenti. Kompres bisa dilakukan saat perdarahan sedang berlangsung maupun berhenti.

Hal yang penting dilakukan, bersikaplah tenang saat si kecil mimisan. Kepanikan orangtua dapat membuat anak ikut panik dan menangis. Akhirnya, perdarahan sulit dihentikan.

6. Bagaimana kalau darah belum berhenti keluar?

Jika dalam waktu 15-20 menit perdarahan tidak kunjung berhenti, ulangi gerakan menutup dan menekan hidung seperti dijelaskan tadi. Segera datangi klinik dokter atau rumah sakit terdekat jika mimisan tidak berhenti.

Dokter akan membantu dengan memberikan obat tetes atau obat semprot yang mampu menghambat pecahnya pembuluh darah. Bahkan, boleh jadi bagian hidung yang berdarah dibakar (dikostik) agar darah tidak terus-menerus keluar, kemudian hidung dibersihkan. Kalau tidak berhasil, dokter akan memberi tampon atau kapas dengan salep vaselin selama 1-2 hari. Fungsinya menekan dan mengistirahatkan perdarahan.

7. Setelah darah berhenti keluar, apa yang harus dilakukan?

Usahakan anak tidak mengembuskan napas lewat hidung terlalu keras. Anak juga harus dijelaskan agar tidak mengorek-ngorek hidung atau bekas luka yang mengering.
Tindakan itu akan menyebabkan hidung mengalami perdarahan kembali.

8. Akankah kejadian mimisan reda selamanya?

Jika sudah diatasi maka gangguan mimisan pun akan berhenti. Mimisan karena demam berdarah, misalnya, tentu akan hilang setelah demam berdarahnya sembuh.
Demikian juga dengan mimisan karena penyakit infeksi, setelah diobati, mimisan pun segera pergi.

Gangguan mimisan umumnya berkurang sesuai dengan pertambahan usia. Semakin tambah usia, pembuluh darah dan selaput lendir di hidungnya sudah semakin kuat, hingga tak mudah berdarah.

9. Mimisan seperti apa yang perlu ditangani serius?

Meski mayoritas kasus mimisan tidak berbahaya, orangtua hendaknya waspada jika frekuensi mimisan itu cukup sering, tiap 1-2 hari. Ini karena ada kemungkinan si kecil mengidap penyakit berbahaya.

Penyakit seperti ITP (Idiopathic Thrombocytopenic Purpura), demam berdarah, leukemia, thalasemia berat, atau hemofilia, bisa juga menunjukkan gejala mimisan.

Ini karena kadar trombosit yang rendah bisa menyebabkan perdarahan di hidung. Anak hemofilia bisa saja memiliki kadar trombosit yang normal, tapi faktor pembekuan darahnya rendah sehingga sering mengalami perdarahan. Meski kasusnya sangat jarang, anak darah tinggi dan gagal ginjal pun memiliki risiko besar mengalami mimisan. Demikian juga anak dengan riwayat hipertensi (tekanan darah tinggi).

Perhatikan gejala-gejala yang mungkin menyertai. Jika disertai demam, kemungkinan penyebabnya penyakit infeksi seperti demam berdarah. Jika disertai munculnya bercak-bercak darah kemungkinan menjurus pada leukemia atau ITP. Sedangkan pada sinusitis umumnya mimisan disertai sakit kepala.

Berbeda dari mimisan normal yang umumnya bersumber pada bagian anterior (bagian depan rongga hidung), maka mimisan yang disertai penyakit berbahaya bersumber dari bagian dalam hidung (posterior). Tak heran, darah yang keluar banyak dan sulit dihentikan.

Perdarahan yang banyak bisa membuat anak kekurangan darah (anemia). Bahkan, bukan tidak mungkin menyebabkannya pingsan. Untuk mengatasinya, dokter akan memberikan vitamin dan mineral. Lain hal jika anak kehilangan darah cukup banyak. Sangat mungkin dia harus menjalani transfusi darah.

10. Apakah pemakaian obat-obat tertentu dapat menyebabkan mimisan?

Ya, penggunaan obat-obat tertentu pun bisa menyebabkan mimisan. Obat antipanas yang mengandung acetyl salicylic acid, misalnya, pada beberapa anak bisa menyebabkan mimisan. Segera konsultasikan pada dokter jika obat tertentu memberikan reaksi kurang baik seperti mimisan pada anak.

TIP CEGAH MIMISAN

  • Gunakan AC dengan bijak dan aman. Jangan menyetel AC terlalu dingin dan lama. Selain boros energi, udara di ruangan akan menjadi sangat dingin dan kering. Untuk Indonesia, suhu 23-260C relatif cukup.

  • Hindari anak dari paparan asap rokok. Selain dapat mengiritasi saluran pernapasan, rokok juga bisa mengeringkan saluran hidung. Ini jelas akan membuat anak mudah mengalami mimisan.

  • Saat gatal, pilek, atau membersihkan kotoran hidung, ajari anak untuk menggunakan tisu maupun saputangan. Hindari kebiasaan mengorek-ngorek hidung atau mengembuskan udara lewat hidung terlalu keras.

  • Usahakan banyak makan sayur dan buah guna memperkuat selaput lendir hidung.

  • Jauhkan anak dari benda-benda pencetus alergi di rumah. Barang-barang berbahaya juga sebaiknya disingkirkan agar tidak sampai mencederai anak.


Arsip: http://www.freelists.org/archives/ak93-feua